Monday, September 12, 2016

TAXONOMI HEWAN

TAXONOMI HEWAN

Defenisi / Pengertian
      Taxonomi berasal dari bahasa Yunani.
                   Taxis           = Susunan
                    Nomos       = Hukum
          Taxonomi adalah Penyusunan yang teratur dan bernorma mengenai organisme-organisme kedalam kelompok-kelompok yang tepat dengan menggunakan nama-nama yang sesuai dan benar.
          Taxonomi : Ilmu tentang klasifikasi, hubungan dengan filogeni, serta metode identifikasi makhluk hidup.
      Sistematika adalah ilmu tentang keanekaragaman  makhluk hidup serta segala sesuatu yang berhubungan dengannya.
      Manfaat Taksonomi
                   *Dapat memberikan rakitan kriteria terpilih yang           dapat merinci karakter dan atribut makhluk        hidup.
                   *Dapat menelusuri hubungan tingkat                                kekerabatan makhluk dan perbedaan antar     satuan keanekaragaman.
                   *Melalui pembandingan karakter demi karakter   maka kedudukan masing-masing satuan dapat          ditentukan.
      Taxonomi sebagaian besar didasarkan pada Persamaan ciri, Hewan yang mempunyai ciri yang sama dimasukkan dalam kelompok yang sama ( klasifikasi)
                    
Maksud Dan Tujuan Klasifikasi
      Meyakinkan dan menunjukkan hubungan-hubungan antara hewan-hewan, Melalui data ilmu lainnya seperti : struktur, fisiologi, embriologi, distribusi maka penyusunan ilmu taksonomi menjadi lengkap dan kompleks.
      Karakteristik lain yang dapat dipakai di dalam penyusunan klasifikasi yaitu : Simetri, segmentasi, appendage, skeleton, kelamin, perkembangan embrio dan larva.
      Untuk keperluan identifikasi selain karakter morfologi, karakter lainnya adalah karakter sel, molekuler, imunologi, perilaku, inang, habitat dan jenis simbion yang berasosiasi.

Informasi Taxonomi Yang Diperlukan:
      1. Nama Species ( nama ilmiah / nama daerah
      2. Sebaran geografis
      3. Musim dan kapan dapat ditemukan
      4. Tempat dimana species dapat dijumpai dan habitat yang disukainya.

1.2 Konteks dan defenisi.
      Pada sistematika zoologi, kesalahan pengertian dapat dikurangi dengan cara memberikan defenisi yang persis mengenai konteks. Misalnya konteks klasifikasi yang sebagian overlap dengan taksonomi.
      Kata klasifikasi digunakan dalam dua arti yang berbeda yang umumnya disesuaikan dengan hasil aktivitas ahli taksonomi, misalnya klasifikasi primata dan lebah.
      Tetapi juga digunakan sebagai suatu konteks untuk aktivitas klasifikasi seperti klasifikasi zoologi yang mengelompokkak hewan berdasarkan hubungan kekerabatannya (Simpson, 1961) disebut juga dengan Beta Taxonomy.
Perbedaan Proses klasifikasi dan Identifikasi
Klasifikasi
      Mengelompokkan populasi dalam semua tingkat kelompok populasi.
      Pengelompokakn populasi melalui pendekatan induktif
      Identifikasi
      Mengelompokkan individu- individu kedalam kelompok-kelompok yang sudah ada.
      Pengelompokan individu melalui pendekatan deduktif.
Nomenclatur Zoologi
      Defenisi : Yaitu aplikasi nama-nama distingtif kesetiap kelompok yang telah tercatat dalam klasifikasi zoologi.
      Aspek terpenting dari klasifikasi adalah pengelompokan dan penghirarkhian (perengkingan) organisme kedalam kelompok (species, genus, famili dan ordo).
      Untuk diskusi lebih lanjut mengenai teori dan arti klasifikasi dapat dibaca pada :Gregg (1954),Beckner (1959),Chain (1958), Simpson (1961;1963) Buck dan Hull (1966).
1.3. Konstribusi sistematik Kepada Biologi
      Sistematik dapat mengisi banyak celah dalam ilmu pengetahuan yang dapat  diakses secara khusus dalam cabang-cabang biologi eksperimental.
      Para ahli taksonomi telah banyak yang bekerjasama dengan ahli immunologi, biokimia perbandingan, fisiologi perbandingan dan ahli prilaku hewan.
      Seorang ahli taksonomi akan memberikan kontribusi yang besar pada pengembangan ilmu-ilmu sistematik.
1.3.1. Aplikasi Biologi
      Taksonomi memberikan konstribusi secara langsung atau tidak langsung dalam aplikasi biologi yang berhubungan dengan obat-obatan, kesehatan masyarakat, pertanian, dan konservasi pengelolaan sumber daya alam.
      Taksonomi dapat menyediakan kunci dalam pemecahan problem dalam ekonomi entomologi, sebagai contoh; kasus epidemilogi malaria di Eropa. Dengan mempelajari taksonomi nyamuk penyebab penyakit malaria, Hackert(1937) dan Bates (1940) akhirnya diketahui kunci untuk mengetahui kasus ini.
      Manfaat taksonomi dalam pengendalian biologi dapat dipelajari dengan detil pada buku Clausen (1942) dan Sabrosky (1955).



No comments:

Post a Comment